Morata, Jawaban Kutukan Nomor 9 Chelsea?
Menurut KBBI (https://kbbi.web.id/kutuk) "Kutukan adalah kesusahan atau bencana yang menimpa seseorang disebabkan doa atau kata-kata yang diucapkan orang lain". Ada banyak sekali macam-macam kutukan di dunia ini, namun kembali kepada kita apakah kita percaya dengan kutukan atau tidak. Di dalam Islam, orang-orang yang mempercayai kutukan bisa disebut syirik.
Dalam sepakbola, tidak asing rasanya dengan kata kutukan. Bukan kutukan tentang hal-hal misterius, melainkan hanya istilah untuk pemain-pemain yang mengalami kesialan. Biasanya kutukan didalam sepakbola identik dengan nomor punggung. Di tim sekelas Chelsea pun tidak lepas dari 'kutukan'. Nomor 9 yang identik dengan striker, dianggap sebagai nomor sial di Chelsea karena pemain yang menggunakan nomor tersebut dianggap 'mandul'. Ada Kezman, Bouhlarouz, Di Santo, Torres, Falcao, dll. Seorang Fernando Torres mungkin yang paling diingat, dengan harga yang selangit, kontribusi gol Torres di Chelsea terbilang sedikit. 'Kutukan' tersebut dikuatkan lagi oleh Radamel Falcao. Walau hanya dipinjam selama semusim, ekspektasi tinggi tetap disematkan untuk Falcao. Namun, Falcao malah lebih buruk dari Torres, ia hanya mencetak 1 gol dan sering menepi karena diterpa cedera.
Tapi, apabila kita throwback ke tahun-tahun dulu nomor 9 di Chelsea adalah benar-benar seorang predator. Di tahun 80an hingga 90an ada seorang Kerry Dixon, ia adalah top skor ke-3 sepanjang masa di Chelsea. Di awal tahun 2000an ada Jimmy Floyd Hasselbaink yang juga berhasil banyak mencetak gol.
Bursa transfer 2017 banyak sekali dikejutkan dengan tingginya harga-harga pemain. Chelsea pun harus mengeluarkan 70 juta pounds untuk seorang Alvaro Morata. Yang membuat fans was-was adalah keputusan Morata yang memutuskan untuk menggunakan nomor 9. Seperti yang dijelaskan diatas tadi, jadi wajar kenapa para fans Chelsea sempat meragukan Morata. Tambah lagi saat Morata gagal mengeksekusi penalty di laga Community Shield, media pun mengecap Morata sebagai 'The Next Torres'. Tapi keadaan begitu berbanding terbalik sekarang. Setelah 6 pertandingan yang sudah dijalani Chelsea, Morata sudah mencetak 6 goal dan 2 assist. Sebuah start yang cukup apik dari seorang 'bench warmer' di klub sebelumnya. Antonio Conte pun mulai menaruh kepercayaan lini depan Chelsea kepada Morata. Bisa saja Morata akan menjadi nomor 9 tersukses di Chelsea, mengingat umurnya yg masih cukup belia. Bukan 'The Next Torres', mungkin Morata adalah 'The Next Kerry Dixon' atau 'The Next Hasselbaink' atau malah Morata bisa menjadi top skor sepanjang masa Chelsea melewati Lampard. Kita lihat saja, apakah Morata bisa melanjutkan performa apiknya dan membuktikan bahwa kutukan nomor 9 di Chelsea hanyalah mitos.
-Diast Reyhanrafif-
Tidak ada komentar: