Review Film: Pengabdi Setan, Mencekam, Ngeri, Misterius, Semua jadi Satu.

   

(https://i.ytimg.com/vi/5GkD7hrsY_g/maxresdefault.jpg)





   Bersetting padah tahun 80an, film ini adalah remake dari film dengan judul yang sama yang dirilis pada tahun 1980. Menceritakan tentang keluarga yang miskin dan jauh dari agama dan ibu yang sakit misterius selama 3 tahun. Selama 3 tahun ibu hanya berbaring di kasur dan keluarga pun tidak tahu apa sebenernya penyakit ibu. Sebelum akhirnya, ibu meninggal dunia. Karen kondisi keluarga mereka yang miskin, bapak memutuskan untuk kerja di luar kota. Dan anak-anak ditinggal berempat dirumah bersama nenek. Namun, tak lama kemudian, anak-anak merasa bahwa Ibu kembali berada di rumah. Bukan untuk sekedar untuk menjenguk, tapi untuk "menjemput" mereka.

   Dari awal film, beberapa jumpsacred sudah ditampilkan oleh sutradara Joko Anwar. Joko Anwar mampu membangun film ini dengan rapi. Kemistisan dimulai sejak si ibu meninggal. Banyak kejadian-kejadian aneh terjadi. Rumah mereka seakan dihantui oleh si ibu. Lalu, ada juga karakter-karakter yang mulai meninggal membuat film ini semakin mencekam. Adegan-adegan hantu di film ini juga berbeda dengan film-film hantu Indonesia lainnya, serasa seperti menonton film horror luar negeri. Keempat anak-anak yaitu Rini (Tara Basro), Tony (Endy Arfian), Bondi (Nasar Annuz) dan Ian (M. Adhiyat) mampu mencuri perhatian penonton, khususnya Bondi dan Ian. Rini difokuskan untuk mencari jawaban tentang si ibu bersama dengan karakter Hendra. Tony juga sesekali membantu sang kakak, dan malah ialah yang pertama percaya kalau "organisasi setan" tersebut memang benar-benar ada. Bondi dan Ian memiliki chemistery yang cocok, keduanya mampu membawa suasana jokes di sela-sela suasana yang mencekam. Namun semua itu berubah setelah menjelang akhir film. Karakter bapak (Bront Palarae) juga mampu membawa kesan tersendiri. Sosok bapak yang sangat sayang dengan anak-anaknya hingga segala usahapun ia lakukan, yang penting anak-anaknya selamat. Dan tentunya si ibu (Ayu Laksmi) yang benar-benar mampu membawa suasana tambah mencekam dengan lonceng dan juga lagunya.

   Plot twist, ya ini yang membuat film ini semakin menarik. Jarang-jarang film Indonesia ada plot twist nya. Saya tidak akan terlalu spoiler, tapi yang jelas plot twist di film ini bisa dibilang berhasil, dan semakin membuat penonton bertanya-tanya apakah pengabdi setan ini akan dibuatkan sekuelnya. Untuk kekurangan, mungkin hanya sedikit saja. Yaitu, beberapa adegan kesannya terburu-buru dan adanya beberapa plot hole.

   Joko Anwar mampu membuat penonton, saya khususnya, merinding sepanjang film. Adegan-adegan seram yang ditampilkan benar benar menyeramkan. Jokes-jokes yang dibuat pun bisa membuat saya sebagai penonton untuk mengambil nafas sebentar. Jumpscared walau tidak terlalu banyak, tetap saja film ini ngeriii. Saya tidak terlalu tahu tentang film terdahulu. Yang jelas, film ini bagus, keren dan cukup tidak bisa membuat tidur. Recommended untuk kalian pecinta film, apalagi film horror. Dan juga sebagai bentuk dukungan untuk film nasional. 

Rating DiastRey: 9.5/10




   


Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.