Review Film: Justice League. Epic,Fun, Simple and Controversy




   Justice League menjadi sebuah kontroversi karena sempat ada pergantian sutradara dari Zack Snyder ke Joss Whedon untuk melakukan reshoots. Memang di dalam film mungkin bisa terlihat, mana yang shoots Zack dan mana yang shoots Whedon. Namun kedua sutradara ini malah bisa membuat film Justice League menjadi menarik.







Tepat setelah event Batman v Superman: Dawn of Justice, Bruce Wayne mengumpulkan superhero-superhero yang ada di muka bumi untuk melawan 'attack' yang coming dari far away. Bruce dibantu oleh Diana untuk mengumpulkan semuanya. 

   Justice League. Seru, simple, tidak bertele-tele, to the point dan memuaskan. Film yang sangat ditunggu-tunggu ini mampu memenuhi ekspektasi dan mampu memberi kesan yang berbeda dibanding film-film DCEU yang lain. DC dan WB belajar dari film-film DCEU terdahulu, film ini tidak terlalu lama, tidak terlalu dark dan seperti yang dibilang tadi, tidak bertele-tele. Tidak lama-lama dalam pengenalan tokoh dan tidak basa-basi. Justice League juga menjadi fun karena ada The Flash/Barry Allen. Dia menjadi 'rookie' yang mencuri perhatian di film ini. Jokes yang ada pun tidak garing, terutama saat adegan bersama dengan Superman. Aksi-aksi yang dilihatkan pun mampu membuat mata tidak berkedip (ya seperti film Zack Snyder yang lain) terutama Wonder Woman. Untuk Batman, disini beliau lebih diperlihatkan sisi empatinya. Untuk Batman, mungkin biasa saja. Tapi Bruce Wayne, dia lah pemimpin, dia lah yang membuat tim ini. Kharismatik dan sangat berwibawa. Aquaman dan Cyborg juga menjadi karakter yang tidak terduga. Aquaman, pemabuk tapi sangat badass dalam hal action dan Cyborg yang backstorynya touching dan terkesan misterius. Dan Alfred, mungkin dialah anggota ketujuh JL. Pemeran pembantu seperti Mera, Gordon dan Lois mampu menghadirkan bumbu tersendiri. Dan finally, SUPERMAN IS BACK!. Satu hal yang ditunggu-tunggu oleh para fans. Superman menjadi lebih luwes dibandingkan saat ia di MOS dan BVS. Seperti melihat Superman di tahun 1978 yang diperankan Christopher Reeve. Jadi penasaran, bagaimana kehidupan Superman dan tentunya Clark setelah ia hidup kembali.

   Kelemahan di film ini adalah CGI sang villain, yaitu Steppenwolf. Bukan saja karena CGI yang terlihat buruk, tapi juga karena alasannya yang tidak begitu kuat untuk menyerang bumi, intinya tidak terlalu jelas. Lalu juga ada dialog-dialog dan scene khas Whedon yang mengecewakan. Ada juga banyaknya scene yang delete atau dirubah dari yang pernah ditampilkan di trailer.  Namun, dibalik kontroversinya film ini ada satu hal yang menjadi positif yaitu film ini lebih difokuskan pada karakter-karakter superheronya. Tidak ada yang 'lebih' untuk adegan hero-nya. Semua mendapat porsi yang sama dan pas. Interaksi para anggota JL juga ringan dan memiliki chemistry yang kuat diantara mereka.

   Menonton film Justice League ini seperti menonton salah satu episode yang ada di Justice League animated universe yang juga dirilis tepat 16 tahun yang lalu (17 November 2001). Epic, Simple and Fun. Childhood dreams come true!
   Dan banyak juga easter eggs yang terselip di film ini, dan jangan dulu langsung pulang setelah film selesai karena ada 2 credit scenes. 

Rating DiastRey: 7/10
   

Foto : 
(https://i0.wp.com/batman-news.com/wp-content/uploads/2017/08/justice_league_4k_8k-HD.jpg?quality=85&strip=info&ssl=1&w=800)

(http://images6.fanpop.com/image/photos/40300000/Justice-League-2017-Poster-justice-league-movie-40310881-2764-4096.jpg)

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.