Review Film: Thor Ragnarok, Warna Warni Agak Lucu
Tidak terlalu sukses di 2 film awal, Thor kembali dengan penampilan berbeda di Thor Ragnarok. Disutradarai oleh sutradara asal New Zealand, Taika Waititi yang memang cukup dikenal karena film-film indie komedinya. Dibantu oleh penulis naskah Eric Pearson, Thor:Ragnarok sangat berbeda dari dua film awal yang terkesan dark. Film ini menjadi 'terang', banyak komedi tapi juga tetap menjaga adegan-adegan aksi agar tidak tenggelam diantara banyaknya komedi. Sepertinya Thor:Ragnarok ini sedikit mengikuti film Guardians of Galaxy, namun dengan lebih banyak komedi.
2 tahun setelah kejadian Sokovia, Thor kembali ke Asgard. Setelah tahu bahwa ayahnya menghilang karena Loki, Thor dan Loki pun ke bumi untuk mencari sang ayah. Hanya sebentar bertemu, Odin pun ternyata mati, dan disitulah Thor bertemu dengan Hela yang ternyata adalah kakaknya sendiri. Dan disitu pula, Thor kehilangan palunya Mjolnir yang dihancurkan oleh Hela. Thor pun juga harus terdampar di pulau terdampar bernama Saakar, dan menjadi budak petarung. Tak disangka lawannya di pertandingan adalah Hulk, teman kerja dari Avengers. Thor pun harus cepat-cepat kembali ke Asgard untuk menyelamatkan rakyatnya.
Seperti film marvel lainnya, banyak sekali komedi yang ditampilkan di film ini, malah kali ini dosisnya lebih banyak, mungkin 2 atau 3 kali lipat dari biasanya. Entah mengapa, yang penulis rasakan, hanya beberapa dari jokes-jokes yang bisa membuat penulis tertawa. Yang paling membuat tidak nyaman adalah ketika sedang adegan serius, tiba tiba ada saja jokes yang dimunculkan, seakan menjadi noise atau gangguan untuk jalan cerita yang sedang dibangun. Untung, penceritaan yang menarik dan lugas mampu sedikit membawa kembali ke jalan cerita. Apa yang diinginkan sutradara mungkin memang ingin menjadikan film ini menjadi film action comedy. Yang menarik adalah bagaimana chemistry yang dimiliki oleh Thor dan Hulk, dan Thor dan Loki. Thor dan Hulk seperti menjadi 2 orang yg childish dan membawa gelak tawa (hanya bersama mereka jokes-jokes yang membuat tertawa). Untuk Thor dan Loki, akhirnya mereka bisa sedikit akur untuk menyelamatkan Asgard.
Loki (Tom Hiddleston), loki lah yang menurut saya menjadi penarik perhatian. Loki seakan bertobat di film Thor:Ragnarok ini. Sempat bekerja sama dengan Grandmaster, namun pada akhirnya Loki membantu Thor untuk menyelamatkan rakyat Asgard. Akting Tom Hiddleston sebagai Loki pun tak usah dipertanyakan lagi, karakter Loki seakan sudah erat dengan Tom. Chris Hemsworth sebagai Thor pun demikian, ia tampak lebih nyaman bermain Thor di film ini. Dengan banyaknya komedi di film ini, seakan menjadikan Thor sebagai Chris Hemsworth di kehidupan asli. Untuk villain, Hela (Cate Blanchett) berada di atas rata-rata villain film marvel lainnya. Terlihat lebih kejam dan kuat, buktinya ia mampu menghancurkan mjolnir milik Thor. Hulk (Mark Ruffalo) juga mampu membawa performa terbaiknya. Dan Heimdall (Idris Elba) akhirnya mendapat jatah scene cukup banyak. Ia menjadi salah satu penyelamat rakyat Asgard. Untuk karakter lainnya seperti Grandmaster (Jeff Goldblum), Valkyrie (Tessa Thompson) dan Skurge (Karl Urban) juga mampu membawa penampilan apik ke tiap karakter masing-masing. Dan untuk scoring, lagi lagi sepertinya Thor:Ragnarok mengikuti formula Guardians of The Galaxy dengan menampilkan musik jadul khas 80an atau 90an.
Overall, film ini tetap menarik untuk ditonton. Too much jokes, ada yang lucu ada yang garing. Namun aksi yang perlihatkan tetap heroic. Chemistry kakak-adik Thor-Loki menjadi yang paling menarik. Dan jarang-jarang kita melihat Thor berambut pendek. Untuk fans MCU, film pastinya wajib ditonton. Karena pastinya juga film ini 'harus' nyambung dengan film yang akan datang. Dan seperti biasa jangan pulang dulu setelah film habis. Ada 2 credit scenes. Sekian.
rating DiastRey: 6/10
foto: (https://www.bleedingcool.com/wp-content/uploads/2017/08/DH_uCKMV0AI_dbF-1.jpg)
Tidak ada komentar: